TeruntukMama Muda Banggalah Jadi Ibu Rumah Tangga Berijazah Sarjana. 5 Kata Mutiara Ainun Menjadi Alasan Habibie Sukses Dalam Kariernya. Untuk Apa Kuliah Kalau Ujung Ujungnya Ke Dapur Kompasiana Com. Bangga Menjadi Ibu Rumah Tangga Herdhee S Site. Punya Gelar Sarjana Tapi Hanya Jadi Ibu Rumah Tangga Gak Malu. Kata Mutiara Ibu Rumah Tangga Beliauseorang akademisi sukses dan berhasil mencetak ribuan sarjana, magister, dan doktor di bidangnya, beliau juga sukses mencetak para pejabat, pengusaha, peneliti, dan akademisi. Jadi ibu rumah tangga juga tetap bisa mambantu keuangan keluarga kok, misalnya berbisnis rumahan, udah banyak banget ni ibu-ibu rumah tangga yang sukses Terlepasdari semua komentar negatif yang ada, ibu pekerja juga manusia biasa yang ingin dihargai. Tidak sepantasnya ia dimaki hanya karena keputusannya tetap bekerja di perusahan dan tidak mengurus anak-anaknya selama seharian penuh. Sama dengan ibu rumah tangga, ibu pekerja pun akan mealkukan apapun demi anaknya agar bisa tumbuh dengan baik. NGGAKtergantung titel Sarjana, D3, atau SMA, semua bisa Kalo ANAK SAKIT, nggak usah cuti, ijin atau pura2 sakit WAKTU KERJA nya kita yang tentuin sendiri Memang saya belajar bahwa WANITA bisa punya penghasilan jutaan, walau tanpa harus pergi ke kantor Memang sih, nggak gaya dandan full, nggak kliatan keren karena ngantor. SarjanaTapi Jadi Ibu Rumah Tangga Aja Move On Yuk Sis Biar Tidak Kata Bijak Tentang Rumah Tangga Best Kata Bijak 2019 Quote Rumah Tangga Islami Gambar Gratis I Please I Jangan Katakan Kalimat Ini Pada Ibu Rumah Tangga Kumpulan Kata Kata Mutiara Puisi Dan Ucapan Selamat Hari Ibu ausl. - Banyak penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa keberhasilan pendidikan anak-anak lebih tergantung pada peran ayah, dan bukan ibu. Namun, penelitian terbaru mendapatkan hasil terbaru, bahwa ada pergeseran peran ayah, dan makin pentingnya peran ibu dalam pendidikan pendidikan ibu, dikatakan memiliki pengaruh pada kualitas pendidikan anak-anak, khususnya anak perempuan. Hal ini terjadi khususnya pada anak-anak di Afrika, Asia, Pasifik dan Eropa termasuk penelitian berjudul"Gender, perluasan pendidikan dan mobilitas pendidikan antar generasi di seluruh dunia" oleh Profesor Yang Hu, dari Universitas Lancaster, dan Profesor Yue Qian, dari Universitas British Columbia, di Kanada ini diterbitkan di jurnal Nature Human penelitian ini, para peneliti mengumpulkan kumpulan data global berskala besar, yang berisi 1,79 juta orang yang lahir antara tahun 1956 dan 1990 dari 106 masyarakat di seluruh dunia. Penelitian ini menguatkan pepatah lama yang berbunyi, "Anak yang cerdas berasal dari ibu yang cerdas". Sebenarnya ungkapan ini adalah sesuatu yang lumrah terjadi. Karena ibu, akan selalu menjadi guru pertama bagi anaknya. Pada perkembangannya, peran ibu, terutama ibu yang memiliki pengetahuan yang baik, sangat-sangat diperlukan. Baik untuk memastikan anak tumbuh dan berkembang dengan baik, sekaligus memberikan edukasi sehingga anak tumbuh menjadi manusia dengan kualitas terbaik. Hal inilah yang menjadi salah satu pertimbangan Tasya Kamila, mantan artis cilik yang saat ini mendedikasikan dirinya sebagai ibu rumah tangga, meski ia merupakan lulusan S2 dari Columbia University dengan predikat cum laude. Ketika menikah dengan Randi Bachtiar tahun 2018, Tasya memutuskan menjadi ibu rumah tangga. Pro dan kontra sempat muncul karena keputusannya. 'Susah-susah lulus S2 kok jadi ibu rumah tangga?', begitu tudingan dari banyak orang kepada dirinya. Namun, Tasya tak mau ambil pusing soal hal itu. Dalam sebuah wawancara, Tasya pernah mengungkap alasan dirinya memang memilih menjadi ibu rumah tangga meski sudah lulus S2. Menurutnya, seorang perempuan punya tanggung jawab dan kodrat untuk mengurus rumah tangga, termasuk anak-anaknya. Dan ia yakin, bahwa ilmu yang dimilikinya pasti berguna untuk mengurus keluarganya. Hingga kini telah memiliki dua anak, Tasya tetap kukuh pada pendiriannya untuk menjadi ibu rumah tangga. Bahkan, ia punya rencana untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang S3, yang suatu hari pasti akan ia realisasikan di tengah tugasnya sebagai seorang ibu. Apa yang dikemukakan Tasya sangatlah relevan dan masuk akal. Karena membesarkan seorang anak tidak cukup hanya dengan naluri keibuan, tapi juga membutuhkan ilmu, wawasan luas, serta pemikiran yang matang. Dan itu semua hanya didapat jika seorang ibu memiliki pendidikan yang baik. Tanpa wawasan dan pemikiran yang matang, seseorang akan sangat mudah dipengaruhi oleh informasi salah ataupun hal-hal buruk yang mungkin ia temui di internet. Misalnya, saat seorang ibu dengan mudahnya memercayai informasi yang salah seputar pengasuhan anak karena terpengaruh hoaks ataupun penelitian Center for Life-Span Development Universitas Gadjah Mada, Fakultas Psikologi, menunjukkan bahwa 55,4% orang tua milenial di Indonesia, khususnya ibu, mencari informasi parenting melalui internet. Itu artinya, para ibu ini sangatlah rentan terpapar oleh hoaks dan informasi salah lainnya, yang kebanyakan beredar di internet. Tentu saja, hal ini bisa sangat membahayakan tumbuh kembang anak jika si ibu terpengaruh oleh hoaks dan mitos dalam menjalankan pengasuhannya. Salah satu hoaks terbesar dalam dunia parenting adalah mengenai vaksin MMR yang disebut bisa picu autisme pada anak. Dan Kementerian Kesehatan RI menyebut ini sebagai medical hoax terbesar dalam era 100 tahun terakhir, tak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia. Infografik Ibu Cerdas Anak Sejahtera. Kaitan Pendidikan Ibu dan Tingkat Kematian BayiKini, tidak sedikit perempuan yang memiliki tekad dan berhasil untuk melanjutkan pendidikan dan menempuh karir dan berada pada puncak tertinggi suatu jika dalam perjalanannya ada yang kemudian berubah haluan dan memutuskan menjadi ibu rumah tangga, itu pun bukan sebuah "Doing it All? Mothers’ College Enrollment, Time Use, and Affective Well-being", menyebutkan bahwa ada banyak literatur yang menemukan bahwa anak-anak dari orang tua yang berpendidikan tinggi, lebih mungkin mencapai tingkat pendidikan dan ekonomi yang lebih tinggi daripada anak-anak dengan orang tua yang berpendidikan rendah. Dan tak hanya itu, lebih jauh lagi, tingkat pendidikan seorang ibu ternyata juga berkorelasi pada kesejahteraan anak. Salah satunya adalah menurunkan angka kematian pada bayi baru lahir. Dalam Jurnal Science Direct disebutkan bahwa beberapa penelitian di negara berkembang mengungkap bahwa tingkat pendidikan ibu berkorelasi dengan angka kematian bayi. Bahwa semakin tinggi pendidikan ibu, angka kematian bayi cenderung rendah atau menurun. Kenapa? Karena seorang ibu yang berpendidikan cenderung tidak akan melewatkan perawatan penting pada bayi baru lahir, seperti memberi ASI dan melakukan pengecekan menyeluruh saat bayi baru lahir. Tak hanya itu, pada perjalanannya, seorang ibu yang berpendidikan juga akan sangat kecil kemungkinannya melakukan pola asuh yang keliru selama masa tumbuh kembang anak. Ilustrasi Ibu dan Anak menabung. FOTO/iStockphoto Terlepas dari apa pun pilihan yang diambil seorang perempuan, baik memutuskan menjadi ibu rumah tangga atau menjadi ibu yang memiliki karir, Pemerhati Anak dan Keluarga, Melly Kiong, mengatakan bahwa keduanya memiliki tanggung jawab akan kesejahteraan dan pendidikan anak. Sekali pun bekerja di luar rumah, ibu harus tetap ingat bahwa mencari uang bukan prioritas. “Jangan dibalik," kata Melly Kiong yang juga telah menulis beberapa buku parenting, seperti Horeee Anakku Sudah Remaja dan Tur Karakter. Menurut Melly, masih banyak ibu pekerja yang sekarang terbalik prioritasnya. "Cari uang nomor satu dan hal kedua itu mendidik anak. Dia cari pengasuh yang semahal-mahalnya, tapi itu tidak akan bisa menggantikan peran orang tua,” katanya. Dan bagi seorang ibu rumah tangga, bukan berarti tak ada tantangan kala mengasuh anak seharian di rumah. Ibu perlu memastikan untuk memberikan waktu yang berkualitas kepada seperti diterbitkan dalam penelitian di awal, bahwa kini peran ibu dalam pendidikan anak telah terbukti menggeser profil ayah. Bahwa ibu yang cerdas sangat berpengaruh dalam menentukan pendidikan anak. Dan sudah selayaknya, ibu dengan gelar sarjana, tidak perlu lagi takut dengan tudingan Sarjana tapi jadi ibu rumah tangga’. Justru, berbanggalah menjadi seorang ibu rumah tangga yang bergelar sarjana. - Gaya Hidup Kontributor Petty MahdiPenulis Petty MahdiEditor Lilin Rosa Santi – Jika kamu sudah berkeluarga, mungkin menjadi ibu rumah tangga dan meninggalkan karir yang sebelumnya sudah dijalani adalah pilihan paling tepat. Tapi jika tidak, kamu juga bisa menjalani keduanya asalkan bisa mengaturnya dengan sulit menjadi ibu rumah tangga yang mengatur segala keperluan di rumah sekaligus menjadi wanita karir yang bekerja dari pagi hingga petang. Namun pilihan ada ditanganmu dan jika suami mengizinkan tidaklah kata-kata bijak wanita karir dan ibu rumah tangga berikut ini agar memberi inspirasi. Kata-kata tersebut juga bisa menjadi curahan hati yang memberi semangat, motivasi dan pelajaran berharga sebagai wanita karir dan ibu rumah “Jangan takut untuk bekerja, jangan bekerja kalau takut.”2. “Semua ibu itu bekerja, hanya beda ranah saja. Yang satu bekerja di hadapan publik, yang satu bekerja di ranah domestik. Dua-duanya sama-sama bekerja keras, sama-sama produktif, dan sama-sama memiliki tanggung jawab yang besar.”3. “Kadang kita sering memuji kehebatan wanita karir dalam pekerjaannya. Padahal ada wanita yang sibuk mengurus rumah, yang bangun sebelum kita bangun dan tidur sebelum kita tidur. Dan mendidik anak-anaknya menjadi generasi muda yang hebat.”4. “Setiap wanita itu multi peran. Bisa menjadi ibu, bisa menjadi istri, dan bisa menjadi wanita karir yang hebat dalam pekerjaannya.”5. “Tidak ada salahnya untuk bernafsu akan karirmu. Ketika kamu mencintai apa yang kamu kerjakan, kamu akan membawa kembali dorongan itu pada keluargamu.”6. “Diantara ibu yang berada di rumah dan yang bekerja membantu keuangan keluarga, keduanya sama-sama ibu yang mulia. Tidak ada yang lebih unggul dan hebat.”7. “Jadilah ibu yang kamu inginkan, bukan menjadi ibu yang orang lain harapkan.”8. “Menjadi ibu pekerja bukan berarti keluarga bukanlah prioritas utama.”9. “Menjadi ibu pekerja tidak membuatmu menjadi ibu rumah tangga yang buruk. Dan menjadi ibu rumah tangga tidak membuatmu menjadi pekerja yang buruk.”10. “Cintailah pekerjaan, dan cintailah keluarga. Jadilah wanita karir yang hebat, dan jadilah ibu rumah tangga yang juga hebat.”11. “Tak harus memilih, jika tetap menjadi wanita karir membuatmu bahagia dengan apa yang dijalani sekarang, maka lakukanlah. Buktikan bahwa kamu adalah wanita karir dan ibu rumah tangga yang hebat.”12. “Tidak masalah apakah kamu ibu yang bekerja atau tinggal di rumah, kamu menyusui bayimu setiap saat. Orang-orang akan tetap memberi kritik atas pilihanmu. Yang terpenting adalah kamu hanya perlu melakukan yang terbaik untukmu dan untuk keluargamu.”13. “Ibu yang bahagia adalah ibu yang baik. Dan jika bekerja membuatmu tersenyum, maka seluruh keluargamu akan ikut tersenyum dan bahagia bersama.”14. “Tidak peduli apakah kamu ibu yang bekerja atau ibu yang berada di rumah … Menjadi ibu itu sulit.”15. “Jangan pernah merasa bersalah karena mencoba melakukan yang terbaik untuk anda dan keluarga anda.”16. “Menjalani kehidupan rumah tangga bukanlah akhir dari mimpi-mimpi yang selama ini dibangun. Tapi sebuah awal dari kehidupan yang indah bersama orang-orang yang diimpikan.”17. “Segala apresiasi untuk ibu rumah tangga sekaligus wanita karir. Anda telah melakukan yang terbaik. Bahkan disaat anda berpikir anda ada pada posisi yang terburuk.”18. “Dari seorang ibu hamil hingga menjadi ibu dari anak-anaknya yang telah lahir, seorang wanita memiliki pilihannya sendiri apakah menjadi ibu rumah tangga atau wanita karir dengan dasar atas izin suaminya.”19. “Menjadi ibu penuh waktu adalah pekerjaan bergaji paling tinggi … Karena bayarannya adalah cinta yang murni.”20. “Ketika kamu menjadi ibu, kamu tidak akan sepenuhnya berpikir sendiri. Ibu selalu berpikir dua kali, pertama untuk anaknya, kedua untuk dirinya.”21. “Entah akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi karena Ia akan menjadi ibu.”22. “Masalahnya bukan pada menjadi ibu yang bekerja atau ibu rumah tangga, tapi bagaimana cara mengatur waktu dengan bijak untuk mengerjakan semuanya.”23. “Bekerjalah jika itu yang kamu mau, dan jika suamimu mengizinkan. Namun tetap prioritaskan menjaga dan mengasihi anakmu karena Ia yang akan menjagamu dan mengasihimu kelak.”24. “Tidak ada cara untuk menjadi ibu yang sempurna, tapi ada sejuta cara untuk menjadi ibu yang baik.”25. “Kamu bukanlah ibu yang buruk karena bekerja setiap hari. Dan kamu tidaklah gagal karena meninggalkan karir demi menjadi ibu rumah tangga. Pilihan tentang pekerjaan dan keluarga bersifat pribadi. Tidak ada satu cara yang cocok untuk semua. Siapapun yang memberitahu akan sebaliknya itu salah.”26. “Lepaskan rasa bersalahmu. Ketika kamu berada di suatu tempat, jangan merasa bersedih karena tidak bekerja. Dan ketika sedang bekerja, jangan merasa sedih karena tidak berada dirumah.”27. “Apakah kamu ingin bekerja atau tidak, kamu harus melakukan sesuatu yang membuatmu merasa menjadi diri sendiri seutuhnya. Kamu harus mencintai diri sendiri terlebih dulu untuk mencintai hal lain kemudian.”28. “Jangan pernah berpikir tidak bisa. Hanya lakukan, cukup lakukan dan teruslah coba. Dan kemudian kamu melakukan sesuatu yang sebelumnya terlihat mustahil.”29. “Ketahui apa yang paling berharga untuk dirimu, dan lakukan dengan sepenuh hati. Hal-hal lain yang tidak sejalan akan mengikuti seiring waktu berlalu.”30. “Keseimbangan antara keluarga dan pekerjaan tidak ada, anda harus bisa memadukan keduanya. Keluarga adalah yang terpenting tapi pekerjaan juga merupakan bagian besar dari perjalanan hidup anda. Buatlah orang-orang yang bersama anda memahaminya.”Sedikit kata-kata bijak diatas semoga bisa menjadi pencerahan. Dan juga lanjutkan membaca ucapan ulang tahun untuk ibu mertua agar mempersiapkan ulang tahunnya dengan sebaik kataTidak ada yang lebih baik antara wanita karir dan ibu rumah tangga. Ibu yang bekerja memang suatu pekerjaan yang hebat, tapi ibu rumah tangga juga merupakan pekerjaan yang untuk menjadi wanita karir dan ibu rumah tangga adalah pilihan pribadi, dan tidak ada standar yang mengharuskan salah satunya. Semoga kata-kata bijak mutiara wanita karir dan ibu rumah tangga kali ini bisa menginspirasi.

kata bijak sarjana jadi ibu rumah tangga